Dalam dunia trading banyak sekali trader yang ingin menerapkan strategi scalping dengan tujuan ingin cepat mendapatkan profit / keuntungan, karena meskipun kecil namun bisa dilakukan berkali-kali sehingga hasilnya cukup besar, namun banyak juga trader yang tidak tahu cara mengawalinya. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas 3 cara mudah menerapkan strategi teknik scalping yang bisa menghasilkan profit maksimal.
1. Find The Trend
2. Time Your Entry
Langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana cara untuk masuk posisi.
Secara umum seorang scalper akan memilih memanfaatkan saat terjadinya koreksi atau memilih saat terjadinya breakout. Seorang scalper yang memilih memanfaatkan koreksi akan fokus saat harga mengalami koreksi untuk mencari sinyal Buy di harga rendah atau memanfaatkan terbentuknya “lembah”.
Sebaliknya, scalper yang menggunakan cara breakout akan memanfaatkan break out hanya akan masuk posisi Buy jika harga menembus resistance dengan perkiraan harga akan membentuk “puncak” baru seperti grafik dibawah ini :
Scalper yang memanfaatkan koreksi akan masuk posisi Buy saat harga turun dan cenderung membentuk “lembah” baru yang lebih tinggi dibandingkan lembah sebelumnya. Dengan memanfaatkan garis Fibonanci retracement terlihat harga mengalami koreksi dan tertahan di garis fibo 50%.
Nah, di level inilah Anda bisa mengambil posisi Buy seperti grafik di bawah ini :
Seorang scalper yang memanfaatkan strategi breakout akan menunggu hingga harga menembus resistance dengan asumsi harga akan naik dan akan membentuk “puncak” yang baru.
3. Manage Risk
Hal terpenting dari setiap trading adalah memanage resiko yang mengiringi transaksi setiap transaksi. Agar strategi yang sobat lakukan berjalan sesuai rencana, maka Anda juga harus menyiapkan langkah-langkah apabila analisa Anda salah.
*Untuk menentukan batasan resiko ini banyak sekali caranya. Namun untuk scalper, disarankan untuk tidak meresikokan lebih dari 1% dari modal Anda tiap kali melakukan transaksi.
*Selain itu untuk menentukan batasan kerugian juga bisa memanfaatkan penembusan support atau resistance yang terbentuk dari koreksi, seperti terlihat pada grafik dibawah ini:
Langkah pertama adalah menentukan trend.
Menentukan trend
menjadi sangat penting sebab akan membantu sobat memperkirakan pergerakan harga
kedepannya. Jika trend adalah naik, maka Anda sebaiknya hanya akan fokus mencari
sinyal Buy. Sebaliknya jika trend adalah turun, maka Anda hanya akan mencari
sinyal Sell.
*Sebuah trend naik (uptrend) memiliki ciri sederetan “puncak” yang
lebih TINGGI daripada puncak sebelumnya, serta sederetan “lembah” yang juga
lebih TINGGI daripada lembah sebelumnya.
*Sebaliknya,
trend turun (downtrend) memiliki ciri sederetan puncak yang lebih RENDAH
daripada puncak sebelumnya, serta sederetan lembah yang juga lebih RENDAH daripada
lembah sebelumnya.
Perhatikan contoh grafik dibawah ini. Anda bisa lihat
USD/CAD berada dalam kondisi uptrend. Ini artinya Anda hanya akan mencari
peluang untuk mengambil posisi Buy.
2. Time Your Entry
Langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana cara untuk masuk posisi.
Secara umum seorang scalper akan memilih memanfaatkan saat terjadinya koreksi atau memilih saat terjadinya breakout. Seorang scalper yang memilih memanfaatkan koreksi akan fokus saat harga mengalami koreksi untuk mencari sinyal Buy di harga rendah atau memanfaatkan terbentuknya “lembah”.
Sebaliknya, scalper yang menggunakan cara breakout akan memanfaatkan break out hanya akan masuk posisi Buy jika harga menembus resistance dengan perkiraan harga akan membentuk “puncak” baru seperti grafik dibawah ini :
Scalper yang memanfaatkan koreksi akan masuk posisi Buy saat harga turun dan cenderung membentuk “lembah” baru yang lebih tinggi dibandingkan lembah sebelumnya. Dengan memanfaatkan garis Fibonanci retracement terlihat harga mengalami koreksi dan tertahan di garis fibo 50%.
Nah, di level inilah Anda bisa mengambil posisi Buy seperti grafik di bawah ini :
Seorang scalper yang memanfaatkan strategi breakout akan menunggu hingga harga menembus resistance dengan asumsi harga akan naik dan akan membentuk “puncak” yang baru.
3. Manage Risk
Hal terpenting dari setiap trading adalah memanage resiko yang mengiringi transaksi setiap transaksi. Agar strategi yang sobat lakukan berjalan sesuai rencana, maka Anda juga harus menyiapkan langkah-langkah apabila analisa Anda salah.
*Untuk menentukan batasan resiko ini banyak sekali caranya. Namun untuk scalper, disarankan untuk tidak meresikokan lebih dari 1% dari modal Anda tiap kali melakukan transaksi.
*Selain itu untuk menentukan batasan kerugian juga bisa memanfaatkan penembusan support atau resistance yang terbentuk dari koreksi, seperti terlihat pada grafik dibawah ini:
Jika sobat menggunakan strategi breakout maka batasan
kerugian Anda adalah jika ternyata harga berbalik arah dan kembali menembus
support atau resistance seperti grafik dibawah ini: